Skip to main content

The Biggest Myth About Language Learning

Hey,

Let me let you in on a secret. 

I've dedicated my career to language education...

...but actually, I was a terrible middle school Spanish student. 

Conjugating verbs made my head hurt. 

Speaking in Spanish made me feel ridiculous. 

So, why am I telling you this? 

After I got older, I learned Chinese and Japanese --- and the result was different this time.

Chinese and Japanese have a lot less in common with English than Spanish.

But I was still able to learn them to fluency. 

So much so that I later became a management consultant in China and Japan for name brand healthcare clients.

I was able to do entire projects and presentations for senior executives communicating only in Chinese and Japanese

So what changed?

Did I magically become a language learning prodigy?

No, I'd developed what self-help gurus call a GROWTH MINDSET instead of a FIXED MINDSET. 

The FIXED MINDSET says: "Are you sure you can do it? Maybe you don't have the talent."
The GROWTH MINDSET says: "Maybe I can't do it now, but I can learn to with time and effort."

The FIXED MINDSET says: "What if you fail? You'll be a failure."
The GROWTH MINDSET says: "Failures pave the way to success."

The FIXED MINDSET says: "If you don't try, you can protect yourself and keep your dignity."
The GROWTH MINDSET says: "If I don't try, I fail automatically. Where's the dignity in that?"

I had learned to lean into the humbling experience of learning a language. 

I came to appreciate and embrace each mistake as a precious opportunity to improve. 

In fact, instead of measuring my language ability based on what other people said, I measured it based on how many mistakes I was making and learning from. 

When I exposed my weaknesses and corrected them, I had began doing what's known as DELIBERATE PRACTICE.

DELIBERATE PRACTICE is about practicing deliberately. It means thinking while you're practicing about how you're practicing. 

It means staying out of your comfort zone and working on things you can improve.

It means thinking about your technique and not your "natural ability." 

It means persevering and avoiding the path of least resistance. 

In fact, it turns out that learning a language isn't all that different from other skills, like playing a sport or an instrument.

It's why most people plateau, while others never stop improving and exceed all expectations.

The conventional wisdom is that it takes youth or a special gift to learn a language to true fluency. 

It's a myth. 


Warm regards,

Alan and the FluentU Team

P.S. The next email will be about a big opportunity to improve your learning -- your diet!

Copyright © 2016 FluentFlix Limited, All rights reserved.
You are receiving this email because you opted in via our website, blog, or app.

Our mailing address is:
FluentFlix Limited
21st Floor, Yat Chau Building
262 Des Voeux Road Central
Sheung Wan
Hong Kong

Add us to your address book


unsubscribe from this list    update subscription preferences 

Comments

Popular posts from this blog

Online free course

Di zaman internet ini belajar menjadi sangat murah. Berbagai sumber menarik dan gratis: (1) https://alison.com/ Kursus online dengan diploma: kursus bahasa, membuat web, psikologi, project management dll. (2) www.blinklist.com Anda bisa baca ringkasan buku-buku terbaru dari berbagai topik, bisa dibaca di telepon genggam Anda. (3) http://blogs.hbr.org Blog dari Harvard Business Review yang memberi tips praktis dari top business leaders yang bisa Anda terapkan. (4) www.coursera.org Kursus gratis dari Standford Univ, Princeton Univ, dll. Anda bisa mencari topik yang Anda inginkan, dan mendengarkan penjelasan dsn perkembangan terakhirnya. (5) http://e-resources.perpusnas.go.id/ Perpustakaan Nasional RI membuka keanggotaan online gratis. Ada buku dari perpustakaan Cambridge Univ, Princeton Univ, American Library Association, Amsterdam Univ dll. Tersedia juga “open course” dari berbagai universitas bergengsi: Open Yale Courses, Harvard Medical School Open Courseware, We...

Dokumen dan Pengalaman Mutasi PNS Antar Kementerian: Dari Kemenristek ke Kemendikbud

  Artikel ini adalah pendapat saya pribadi berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan. Mungkin ada beberapa kesesuaian atau ada hal yang berbeda jika diterapkan pada kasus yang lain. Silakan diambil jika memang ini bermanfaat. Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Daftar isi: Apa itu mutasi pns? Apakah memungkinkan mutase antar lembaga atau daerah? Persyaratan umum Berapa lama prosesnya? Pengalaman saya Dokumen yang perlu dipersiapkan   Apa itu mutasi PNS? Mutasi dalam hal ini adalah pindah tugas. Sederhananya seorang pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara bisa dipindahtugaskan dari satu lembaga pemerintah ke lembaga pemerintah yang lain dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara(BKN). Berdasarkan pada Perka BKN No.5 tahun 2019 , mutasi adalah perpindahan tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) instansi pusat, antar-instansi pusat, 1 (satu) instansi daerah, antar-intansi pusat dan instansi daerah, dank ke perwakilan n...

Yang Perlu Dilakukan Setelah Mutasi di Kantor Baru

  Tulisan sebelumnya tentang proses mutasi dan dokumen yang diperlukan. Pada tulisan ini akan saya ceritakan apa saja yang perlu dilakukan jika sudah mendapatkan SK mutasi dari BKN Secara umum ada beberapa hal yang perlu dilakukan setelah SK mutasi didapatkan Menyalin dan scan dokumen.  Menyampaikan salinan dokumen ke pihak terkait Berkoordinasi dengan Biro kepegawaian instansi asal dan tujuan Melaporkan tanggal mulai bekerja di kantor tujuan Selain itu ada beberapa hal/dokumen yang perlu diurus agar proses pasca mutasi berjalan baik Absensi Gaji SKP SPT Dokumen lain Ibarat sebagai pegawai baru, seorang PNS yang baru mutasi adalah pegawai baru di kantor tersebut. Oleh sebab itu baik-baiklah selama bekerja dan bersosialisasi dengan teman kantor dan atasan yang baru